Pendidikan Indonesia Memasuki Era Digital

Karena pendidikan merupakan komponen yang penting, setiap negara di dunia punyai peraturan pas perlu studi untuk setiap warga negaranya. Berdasarkan pasal 7 ayat 2 RUU Sisdiknas th. 2022, Warga Negara Indonesia perlu menempuh pendidikan basic selama 10 tahun. Sisdiknas memastikan bahwa WNI perlu udah jadi mengenyam pendidikan berasal dari prasekolah hingga kelas 9 (3 SMP) dan dilanjutkan hingga kelas 3 SMA. Artinya, WNI diwajibkan bersekolah hingga SMA. Di zaman teknologi yang udah serba canggih ini, sektor pendidikan di Indonesia berkenan tidak berkenan perlu beradaptasi ikuti perkembangan teknologi. Namun, dicermati berasal dari momen Covid-19 th. 2020 lalu, pendidikan di Indonesia keluar masih ada masalah untuk menghadapi tantangan tersebut.

Ketika jaman pandemi Covid-19 yang mana orang-orang tidak boleh bertemu tatap muka. Banyak sekolah dan lembaga pendidikan lainnya di Indonesia yang ada masalah bagaimana langkah sehingga pendidikan selalu berlangsung layaknya seharusnya. Di luar negeri, penggunaan platform diskusi online udah berasal dari dulu dipakai. Sehingga mereka tidak terperanjat dikala jaman pandemi yang tidak diperbolehkan untuk tatap muka pada pendidik dan peserta didik. Selain itu, mereka juga udah menerapkan presensi dan ujian digital pas di Indonesia masih banyak yang belum menerapkannya. Oleh dikarenakan itu, jaman pandemi Covid-19 adalah batu loncatan yang tinggi bagi pendidikan di Indonesia untuk menghadapi jaman digital.

Lantas, apa saja tantangan yang dihadapi oleh pendidikan di Indonesia dan bagaimana langkah mereka mengatasinya?

Tantangan dan Upaya Pendidikan Indonesia di Era Digital

1. Tidak Semua Guru Melek Akan Teknologi

Rentang usia profesi guru sangatlah luas, bahkan profesor banyak yang udah memasuki lanjut usia. Karena mereka tidak tumbuh bersama dengan perkembangan teknologi, maka jadinya susah bagi mereka untuk langsung berhadapan bersama dengan urusan yang serba digital sekaligus secara tiba-tiba. Selain susah bagi guru, hal ini juga bakal susah bagi murid yang tidak mengetahui perlu bagaimana dikarenakan tidak ada saran lebih lanjut tentang tugas sekolah maupun perkuliahan dan bisa berdampak pada “nilai ghaib” atau dukungan nilai sesuka hati.

Upaya yang udah dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia untuk mengatasi tantangan ini adalah diadakannya pelatihan langkah menggunakan teknologi di bidang pendidikan https://dpp-kkdb.com/ yang dimaksudkan kepada guru, dosen, dan tenaga pendidik lainnya.

2. Belum Meratanya Fasilitas Teknologi yang Memadai di Indonesia

Di Indonesia sendiri masih banyak sekolah yang fasilitas teknologinya belum memadai. Jangankan teknologi, fasilitas lazim layaknya kelas, ruang guru, atau lapangan pun masih banyak yang belum memadai. Pada kelanjutannya hanya sekolah di kota-kota besar saja yang bisa menerapkan pendidikan berbasis digital.

Baca Juga : Perkembangan Manajemen Pendidikan pada Era Digital

Upaya yang udah dilakukan oleh Indonesia salah satunya adalah diadakannya program berasal dari pemerintah, yakni menyediakan internet dan juga fasilitas teknologi lainnya untuk daerah-daerah terpencil. Selain itu, banyak juga berasal dari universitas maupun lembaga swasta yang membawa dampak program pengabdian ke daerah-daerah yang masih belum melek teknologi bersama dengan harapan tempat yang dikunjungi bisa ikut beradaptasi bersama dengan perkembangan teknologi.

3. Penurunan Kualitas Pembelajaran Karena Peserta Didik Tidak Bisa Bertemu Langsung

Sejak pertemuan kelas udah jadi diadakan di platform digital layaknya Zoom atau Google Meeting, banyak murid yang mengeluh dikarenakan guru hanya memberikan materi selama kelas di Zoom dan tidak bisa lakukan praktek langsung. Selain murid, guru juga banyak yang mengeluh dikarenakan murid yang tidak interaktif, khususnya jikalau mereka tidak mengaktifkan kameranya. Tantangan ini memang masih susah dicari solusinya khususnya dikala pandemi yang tidak boleh bertemu secara tatap muka sama sekali.

Upaya yang udah dilakukan memang menjadi beban bagi guru sendiri dikarenakan guru yang perlu mengayalkan inovasi sehingga pembelajaran tidak monoton, layaknya memastikan murid ikut berpartisipasi dan melindungi komunikasi dan juga kepercayaan bersama dengan orangtua murid.

4. Banyaknya Media Pembelajaran Daring yang Berbayar

Media penunjang pembelajaran online atau daring yang kami ketahui layaknya Zoom Meeting, Canva, dan lainnya itu berbayar seumpama dambakan menggunakan fitur lanjutan. Bahkan tdak jarang ongkos berlangganan yang dipatok memadai besar. Walaupun fasilitas berasal dari Google Team banyak yang gratis layaknya Google Meeting dan Google Classroom, namun ada lebih dari satu yang jadi lebih nyaman seumpama menggunakan platform lain.

Pemerintah Indonesia sendiri udah berupaya mengembangkan platform gratis untuk menopang pembelajaran peserta didik di Indonesia, contohnya layaknya belajar.id dan Merdeka Mengajar.

5. Harus Mengeluarkan Biaya untuk Membeli Gadget

Untuk bisa lakukan pembelajaran daring tentu saja diperlukan gadget. Namun tidak seluruh orang bisa punyai ongkos lebih untuk membelinya. Lembaga pendidikan yang di tempat terpencil juga punyai keterbatasan ekonomi untuk membawa dampak laboratorium komputer.

Selain disediakan gadget untuk lembaga-lembaga pendidikan oleh pemerintah, upaya lain yang udah dilakukan adalah diadakannya beasiswa-beasiswa untuk murid berprestasi. Kini banyak beasiswa yang tidak hanya menyediakan benefit duit saku, namun ada juga benefit laptop.

6. Peluang Terjadinya Penurunan Karakter Murid

Karena jarang bertemu tatap muka, tidak sedikit murid yang menjadi tidak segan lakukan aksi cybercrime atau kejahatan online bersama dengan dalih mereka tidak bakal ketahuan. Jika di sekolah atau kelas, murid yang nakal bakal langsung dihukum oleh mereka. Namun di dunia maya murid bisa bersembunyi di balik username yang tidak bakal ketahuan. Interaksi di dunia maya juga bisa membawa dampak murid lupa bagaimana tata langkah berkomunikasi yang baik bersama dengan orang yang lebih tua.

Cara untuk meminimalisir persoalan ini adalah diterapkannya pendidikan cii-ciri di sekolah-sekolah. Kini udah ada lebih dari satu sekolah yang udah menerapkannya. Selain guru, orangtua juga selayaknya berperan besar pada hal ini.

Nah, itu dia tantangan-tantangan pendidikan di Indonesia dan upaya apa saja untuk mengatasinya. Sebagai peserta didik, siap untuk berjuang mengharumkan nama Indonesia?

Sumber : https://ebizmark.id/artikel/tantangan-pendidikan-di-indonesia-dalam-era-digital/